SOMBONG NAIK PESAWAT

Aku ada cerita sedikit tentang kesombongan ketika naik pesawat, waktu itu ada tugas mendadak keluar kota yang hanya bisa ditempuh dengan naik pesawat bila ingin tiba sesuia dengan jadwal. Maklum orang desa, pertama kali naik pesawat rasanya tuh.... deg-degan, bingung, senang dan bangga juga yang kalo bangganya ini keterusan menjadi rasa sombong. Bayangkan harga tiket yang mahal, fasilitas yang di dapat, kecepatan waktu dan yang terakhir ini yang sok bikin lupa orang...prestise!!!!!!!

Setelah menunggu delay yang lumayan lama kurang lebih 5 jam, akhirnya siap juga tuh pesawat tuk terbang. Waktu mo naik tangga pesawat wah bangganya bukan kepalang (seumur-umur baru kali ini bisa ikut terbang, entah kapan lagi punya kesempatan seperti ini). Begitu dah duduk kemudian pesawat dijalankan dan pramugari memperagakan prosedur keselamatan rutin. Nah pelan-pelan pesawat naik ke udara semakin lama semakin tinggi. Waktu belum tinggi hati ini masih senang bisa ketawa ketiwi dan melambaikan tangan ke keluarga yang mengantar.

Berikutnya ketika ada aba-aba dari awak pesawat bahwa di depan ada cuaca buruk, hatiku mulai deg-deg plas. Rasa yang tadi senang dll diatas berganti menjadi rasa kecil yang tiada arti diri ini di tengah badai hujan dan petir. Wah ternyata perasaanku ini tidak aku rasakan sendiri, penunpang yang lain pun tampak terlihat pucat pasi.

Baru kusadar ternyata kesombongan (banggaku) ternyata hilang dalam hitungan menit menjadi rasa yang sangat tiada berarti di hadapan Kuasa-Nya. Tapi untunglah tidak terjadi apa-apa dan kami mendarat dengan selamat. Tapi anehnya, rasa diri yang tadinya sudah lenyap mendadak tidak tampak lagi dan akhirnya rasa bangga diri dan sombong muncul lagi. Ampunilah aku Ya Allah...